Thursday, October 7, 2010

Kelakar kamar (mana ada dinding tumbuh bunga)



tadinya aku kira dinding-dinding
di kamarku tumbuh bunga
kelopak-kelopaknya berjatuhan
ketika aku bangun
sampai menutup muka
dan wanginya berkompetisi
dengan udara ventilasi

aku betah
terdesak untuk pasrah
sampai aku berselimut
meyakini halusinasi ini
sudah keterlaluan

aku yang tidak pernah
menanam
jadi pongah
menuai
aku masygul
bagaimana bisa aku
terjebak mainan modern
yang konservatif
cuma angan-angan
yang teramat fiktif

kalau ini mimpi
maka tombol off
akan jadi buronan
supaya tak jadi episod-episod
melelahkan

ini bakal seperti ring tinju
lebih baik tertidur tanpa mimpi adalah aku
dan terjaga tapi tetap berkhayal adalah lawanku

maka aku harus memangkasnya
sebelum semak
bikin pengap
sebelum jadi belukar
dalam kamar

aku mengaku
butuh suasana baru
lihat saja
debu dan sapu
sudah sampai hati berkelahi
di lahan segi empatku
tapi dinding-dinding kaku
tak layak menumbuhkan
bunga seindah itu
alih-alih muskil, malah mustahil

bunga akan di taman
dan tetap jadi taman
karena merusak pertamanan
seperti melanggar undang-undang.

No comments:

Post a Comment